Tuesday, 16 April 2013

30 Hari Mencari Oshi

Day 2 #NgeBlogSukaSuka - "30 Hari Mencari Oshi"

Halo teman-teman cantik (?) Kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue mencari Oshimen. BTW emang Oshimen itu apa sih? Jadi Oshimen itu berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, Oshi yang berarti "mendorong" dan menbaa yang merupakan pelafalan Jepang dari "member". Kesimpulannya? Oshimen adalah member yang paling kamu dorong. Bukan didorong sampai jatuh ke jurang sampe berdarah-darah, tetapi didorong dengan semangat alias didukung gitu. Simpelnya, member favorit lah (kenapa gak dari tadi aja ya haha, tapi tingkatannya lebih dari sekedar member favorit sebenernya) atau kalo di dunia K-Pop disebutnya bias.

Oh ya, tidak lupa gue mau mengucapkan terimakasih terlebih dahulu kepada operator kepercayaan gue sejak tujuh tahun lalu, IM3! Percaya gak percaya, IM3 berpengaruh besar dalam proses pencarian Oshi gue. Gue nggak bohong! Soalnya dalam proses ini, gue perlu banyak akses internet untuk membuka Twitter, Google+, dan Instagram. Kalo operator gue kasih sinyal jelek ATAU tarif mahal internetan, proses pencarian Oshi gue gak bakal semulus ini. IM3 nggak pernah ngasih keduanya! Sinyal selalu lancar DAN tarifnya murah ngetz, apalagi gue pake paket Super 3G+ Unlimited Bulanan! Oh ya, pastinya sekarang IM3 jadi lebih gokil lagi dengan promo IM3 Suka-Suka! Pokoknya jangan lupa aktifin deh, soalnya kamu bisa SMS gratis ke semua operator loh! Artinya, kamu bisa SMS Oshi kamu GRATIS SEHARIAN! Tapi nomornya cari sendiri hehe... Info lebih lanjut bisa cek di http://www.indosat.com/im3 yaa!

Pajang lagi gan. Gak bosen kok, lah modelnya cakep banget! (Cr: Indosat's Wordpress)

Oke, kita mulai ceritanya ya! Aaaaah, mou iccho ikuzo!

Pencarian Oshi bagi gue memakan waktu sebulan kurang dari gue bener-bener berfokus pada JKT48 (yaitu saat gue bilang gue berhasil move-on, 5 Januari 2013 haha). Jadi ya ngga 30 hari juga sih, cuma biar catchy aja gitu kaya judul film. Waktu pertama kali tau JKT48, gue suka sama Ghaida Farisya. Pas awal kuliah, gue suka sama Rena Nozawa dan Shania Junianatha. Tapi saat gue mulai serius ber-JKT48-an, gue punya tiga kandidat: Rezky Wiranti Dhike, Rica Leyona, dan Sendy Ariani.

Calon-calon member favorit ane gan. (Cr: JKT48 Project)

Gue suka Dhike karena... selera pribadi. Gue suka kyaa-kyaa sendiri gitu kalo liat cewek berambut pendek dan berwajah oriental. Gue suka Rica karena dia member yang paling "sederhana". Kalo gue biasa bilangnya sih, Rica itu "yang memanusiakan JKT48" dan gue suka hal itu. Sedangkan gue suka Sendy waktu itu lupa kenapa. Pokoknya suka aja, walau kalo liat video masih suka ngira dia Stella hehehe. Saat ini Dhike masih menjadi kandidat terkuat.

Pada pertemuan pertama dengan Team J, Charity Event, kebetulan mereka semua ada. Waktu itu gue ngasih gift buat tiga-tiganya. Giftnya itu plakat yang berisi foto mereka masing-masing sama ucapan terimakasih dan penghargaan. Waktu hi-touch (sesi tos-tos-an sama member saat selesai Theater), berhubung itu pertama kalinya ketemu Team J, gue gugup gitu, apalagi pas ada mereka bertiga. Mereka bertiga ada di ujung antrian dan gue cuma sempat menyapa member yang antriannya paling depan di antara mereka (kalo nggak salah Rica deh). Waktu sama Dhike dan Sendy gue masih cengo gitu haha. Dasar...

Terus malemnya Dhike nge-share giftnya! Uuuh itu sampe lompat ke kasur haha. Tapi malemnya lagi, Sendy juga ngeshare giftnya! Bahkan kali ini dia ikutan selca! Gue lompat lagi deh ke kasur, terus kayaknya kasur gue jadi ada yang patah gara-gara hal tersebut (no lebay gan, sampe sekarang bekas kayunya masih ngegantung gitu gara-gara pakunya copot sebelah haha). Sejak saat itu, I had my eyes on Sendy.


Kan kalo "no pic = hoax gan" hehehe.

Besoknya, gue iseng ngepost foto gift gue sebelum dikirim di Instagram. Pas kuliah, gue shock... Kenapa? Sendy ngelike foto gue! Wahh rasanya bener-bener wow, walau setelah gue liat Sendy emang sering bagi-bagi like sih ehehehe. Tapi ya tetep aja ya, seneng banget deh, merasa dihargai gitu kan. Ketertarikan gue sama beliau semakin tinggi.

 Kenapa Dhike nggak pake Kak? Soalnya ane lebih tua, gan.

Gue mulai cari tahu tentang doi. Doi ternyata sering dibilang best vocalist di JKT48 setelah Stella. Doi juga ternyata ex-penyanyi dangdut, bahkan punya dua video klip (yak silahkan dicari "Laki-Laki dan Wanita Sama Saja" di Youtube, lagu satu lagi lupa, kalo ga salah "Cinta Bukan Segalanya"). Tapi setelah menonton dua video tersebut, kok gue malah makin cinta ya? Tingkat kekerenan doi makin bertambah. Udah gitu, doi kuliah di bidang yang sama dengan gue: bidang IT. Dan dia bisa ngoding!!! Kapan lagi idol bisa ngoding!!! *hysteria* Dalam hati, gue sudah mulai menetapkan Sendy sebagai Oshimen gue.

Akhirnya kesempatan untuk mengenalkan diri pada Oshi datang juga: Official Guide Book (OGB) Signing Event. Gue yang sudah beli OGB di toko buku pun harus beli baru di Theater biar dapet tiket Signing-nya. Untungnya gue pake IM3, internet murah, sms murah, telpon.... jarang soalnya jomblo *plak* jadi gue nggak perlu bolak-balik isi pulsa dan bisa nabung banyak. Saat hari-H, gue antri cukup depan. Gue liat di depan gue banyak yang minta Stella. Waktu itu ada Stella, Jeje, Sendy, Cigul, dan Diasta. Gue pun berharap bisa masuk cepat.

Di lorong teater gue mengantri. Ternyata dua orang di depan gue minta TTD Sendy juga. Lumayan sih, gue jadi bisa mengamati harus ngapain. Giliran gue pun tiba, giliran ketiga untuk Sendy kalo gak salah. Gue pun memberikan OGB gue untuk ditandatangani seraya menatap wajahnya yang manis (ini lebay deng, nggak menatap juga, tapi emang manis gan :malus :malus), dan terjadilah percakapan singkat ini...

"Namanya siapa?"
"Taufik Kak."
"Oh Taufik yang itu!"
"Iya Kak. Makasih ya likenya di Instagram!"
"Iya nanti aku like terus kok!"

Ya, singkat memang. Namun penuh arti. Gue sangat seneng saat Oshi gue "ngeh" gue itu yang mana. Rasanya tuh dihargai banget! Sesi gue berlangsung sedikit lebih lama karena Sendy salah nulis nama gue jadi "Tauvik" hahaha. Tapi lumayan, jadi lama gitu kan hehe. Akhirnya gue terpaksa bilang dadah dan makasih ke Sendy. Biar singkat, ini bakal jadi pengalaman yang berarti banget buat gue.

Foto OGB + TTD Sendy gue. Mugnya gue bikin sendiri.
Kalo yang di belakangnya itu OGB-nya Vince, ada TTD Rica dari saat MnG.

Sampai sekarang, gue masih setia menjadi Sendylatte, sebutan untuk para Sendy-oshi. Berkat paket Internet dan sinyal kuat Indosat di kosan, gue selalu bisa menyapa Oshi melalui Twitter dan Instagram. Dhike dan Rica? Masih menjadi member favorit gue hehe.

Oh ya! Gue yakin banget Oshi gue pake IM3! Bahkan sebelum JKT48 jadi modelnya. Gue pernah baca tweet dia tentang IM3 gitu hehe. Seru kan? Ternyata operator kami sama. Manis ya? Nggak juga, biasa aja, cuma kebetulan... Dengan adanya IM3 Suka-Suka ini, gue berharap suatu saat Oshi bakal bisa SMS-an sama gue. Ngayal? Iya. Impossible? Nggak juga. Nothing is impossible! Hahaha.

Gue harap Oshimen gue, Kak Sendy Ariani, bisa selalu sehat, tetap ramah dan ceria, serta dapat memenuhi ekspektasi penggemar dan mencapai harapan-harapannya. Aamiin.

A digital art made by me for Sendy.

 "Ganbatte? Yes yes yes! Ganbatte? Yes yes yes! Ganbatte? Yes yes yes! Ganbarimasu! Senyumku berirama dan membuatmu menari! Aku Sendy!"
- Sendy, dalam Jikoshoukai/Perkenalannya 

Kak Sendy, aku akan berusaha untuk terus mendukungmu.
IM3, aku akan berusaha untuk terus bersamamu.

Post selanjutnya, gue bakal siapin report dari Individual Handshake Event! Pasti seru, makanya stay tune ya!
___________________

Monday, 15 April 2013

Aku dan JKT48 - Prelude

Day 1 #NgeBlogSukaSuka - "Aku dan JKT48 - Prelude "

Yaaa selamat sore semua! Sudah lama tidak berjumpa ya! Ahahaha. Kali ini gue kembali untuk menceritakan pengalaman gue menjadi penggemar JKT48 (eits, gue bukan VVOTA yah...) hehe. Sebenernya udah lama pengen nulis gitu sih, tapi wacana. Sekarang berhubung ada katalis dari operator tercinta yang udah gue pake sejak SMP, dari gue pertama punya pacar, putus, punya lagi, putus lagi, dan seterusnya hingga jomblo sekarang, IM3, gue mau nulis lagi ah! Untuk post pertama, gue mau cerita tentang masa-masa perkenalan gue dengan JKT48. Yossha ikuzo!

 IM3 tambah cakep aja semenjak di-endorse JKT48! (Cr: Indosat's Wordpress)

Pertama-tama gue mau mengucapkan terimakasih dulu kepada IM3 atas diselenggarakannya Kompetisi #NgeBlogSukaSuka yang membuat gue ngeblog lagi. Testimoni sedikit dulu ah, gue pake IM3 sejak SMP (kalo gak salah 2006, it has been seven years!) dan cukup puas dengan pelayanannya. Pulsa gue serasa gak habis-habis. Ya selain karena jomblo tentu karena tarif IM3 murah, apalagi sekarang makin murah (malah gratis SMS-annya cuy!) karena ada program IM3 Suka-Suka! Buat yang pengen tahu info lebih lanjut mengenai promo ini, bisa langsung cek http://www.indosat.com/im3 ya!

Oke. Lanjut ke JKT48. Gue udah tau grup ini sejak mereka mau debut. Waktu itu gue SMA kelas 3 atau kelas 2 mau naik deh. Perform pertamanya di 100% Ampuh pun gue bela-belain nonton walaupun stasiun TV tersebut biasanya jelek di rumah gue. Awalnya gue nggak terlalu tertarik sih, tapi nggak cuek juga. Member pertama yang bikin gue teriak itu Ghaida looh hehe. Biasa, suka cewek berambut pendek.

Ini loh yang namanya Ghaida. (Cr: JKT48 Project)

Bulan berganti bulan. Kecintaan terhadap JKT48 nggak berkembang karena gue berada di sekolah yang kiblat musiknya bukan ke musik seperti itu (gue sendiri pendengar J-Pop/Rock waktu SMP dan beralih ke K-Pop awal SMA, sedangkan mayoritas murid sekolah gue pendengar jazz atau lagu pop barat). Baru deh setelah kuliah gue ketemu temen-temen yang emang berdedikasi sama JKT48. Mereka adalah Vince dan Wildan.

Semester 1 kuliah gue (akhir 2012) dihabiskan dengan rasa penasaran dengan JKT48, khususnya perform mereka di Theater. Tapi entah kenapa selalu wacana. Niatannya belum begitu kuat, cuma sekedarnya. Gue pernah apply tiket Meet 'n Greet bareng Wildan sama Vince. Wildan nggak dapet. Vince dan gue dapet! Tapi karena gue solid *elah* gue ga mau berangkat. Gue juga masih newbie, jadi gue kasih tiketnya ke Wildan aja. Lagian saat MnG saat itu gue lagi suka Rena/Shanju, dan nggak ada mereka di daftar (kalo gak salah sih jadwalnya Melo, Mova, Rica, Ve). Bener gak ya? Lupa haha. Nah berhubung Wildan itu Ve-oshi, sekalian deh. Semester pertama pun berakhir tanpa JKT48 (walau playlist gue udah mulai berisi lagu-lagu AKB48 hehe).

Kebetulan, di akhir semester 1 gue dirundung masalah: gue patah hati. Dan itu udah patah hati keberapa kali... Gue sempet down, hidup murung, ansos (ini serius), hingga gue kembali disodorin JKT48. Seketika senyum gue berangsur-angsur pulih. Saat itu, Dhike jadi pengalih perhatian gue.

 Nah, ini Dhike. Rambutnya pendek! (Cr: JKT48 Project)

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Theater. Saat itu tanggal 5 Januari 2013. Cuma Vince yang dapet tiket, gue dan Wildan nggak, tapi kami tetap nekat untuk datang. Waktu datang, Vince telat nukerin tiket. Walhasil WL semua, dan gagal. Ya ampun, gue cukup kecewa saat itu. Yaa tapi gue pikir masih ada waktu lain. Kami memutuskan pulang dan pergi karaoke. Di sela perjalanan, gue berkata pada teman-teman...

"Cuy, akhirnya gue berhasil move-on. Tapi gue move-on... ke member JKT48."

Entah harus lega atau miris mendengar pernyataan tersebut. Namun satu hal yang pasti, gue sangat bersyukur mengenal mereka. Mereka telah mengembalikan senyum, tawa, dan kebahagiaan gue. Tadinya gue dikenal sering banget galau. Setelah kenal mereka, gue jauh lebih ceria dan hampir nggak pernah galau lagi. Mereka memberi gue sebuah harapan.

With JKT48, you don't need those TCM clinics! (Made in memegenerator.net)

Terimakasih, JKT48.
Terimakasih juga, IM3.

Post selanjutnya akan membahas mengenai perjalanan gue mencari Oshimen. Stay tune ya!
___________________

Wednesday, 19 December 2012

Coretan Malam

Di sebuah malam, yang dingin dan kelam...

Di sebuah ruko aku berada. Lantai tiga tepatnya. Tugas-tugas menanti untuk diselesaikan bersama. Canda dan tawa mewarnai di beberapa masa. Hingga...

... malam kembali menjemput. Malam yang gelap. Malam yang dingin. Aku menatap layar notebook-ku tanpa tujuan. Dan tanpa kusadari, semua orang di sini telah terlelap. Kesadaran yang hilang ditelan keheningan.

Sendiri. Kembali sendiri aku di sini. Dengan ditemani alunan manis, namun menyimpan kesedihan, dari lagu tema seorang karakter wanita di sebuah permainan. Permainan masa kecil yang penuh kenangan.

Kenangan...

Aku teringat akan mimpiku pagi ini. Aku ingat bahwa aku melihat dia. Melihat dia bermain permainan yang paling kusuka. Aku merangkulnya, mencoba memberi kehangatan. Ia tersenyum. Sangat manis. Senyum yang terpapar saat itu adalah senyum yang akan selalu kurindukan. Aku pun tersenyum. Aku bahagia.

Hanya mimpi.

Aku terbangun dan kembali menatap realita. Lalu bersiap diri untuk menuju peraduan. Salah satunya adalah untuk mendengarkan cerita seorang teman. Ya, sebuah cerita tentangnya.

Kutemui dirinya. Dan ia pun mulai bercerita. Tentang persepsi. Tentang asumsi. Tentang probabilitas yang menghantui. Tentang dirimu, Dewi.

Sedih rasanya saat menyadari bahwa aku sangat merindukan masa itu. Kini, masa itu telah menjadi mimpi. Dan mimpiku, telah berubah, mungkin 178 derajat, menjadi kenyataan yang ada saat ini.

Dulu, senyum manis itu selalu menghiasi dirimu. Tawa lepas seringkali kudengar darimu, dan bahagia pula bagi diriku. Rasa cinta itu hadir di antara kita.

Kini, yang kurasa mengelilingiku adalah benci. Pandangan-pandangan mata yang penuh dengki. Bahkan, aku tak yakin jika kau masih menganggapku sebuah entitas di dunia ini.

Aku jujur muak dengan semua ini. Aku muak dengan sosokmu. Aku muak dengan semua perubahan itu. Aku muak saat diriku dianggap sebagai bukan sebuah entitas nyata. Aku tidak tahu mengapa. Mengapa seseorang dapat berubah 178 derajat dalam seketika? Atau "seketika"-ku adalah "lama" bagi mereka?

Namun tidak seorangpun dapat membohongi nuraninya sendiri. Ya, aku masih menyukainya. Aku masih menyayanginya. Entah, mungkin panah itu tertancap terlalu dalam di hatiku? Dalam sepi, aku masih selalu memandangnya. Perih. Namun ku tak bisa berhenti memandanginya. Hanya ingin melihat apakah ia baik-baik saja? Apakah ia bahagia? Hanya ingin sekedar melepas rindu. Rindu akan senyuman manis itu. Rindu akan tawa bersamaku.

Dan fakta itulah yang paling membuatku muak: fakta bahwa aku masih menyayanginya.

Mungkin belum saatnya aku kembali. Atau mungkin memang tak akan pernah ada saatnya untukku kembali. Mungkin sebenarnya tidak ada yang salah. Mungkin semua kebencian itu hanyalah asumsi dari hati yang sepi. Namun, mungkin juga semua itu nyata. Kini aku hanya bisa berserah kepada-Nya. Percayakan segala pada-Nya. Saat itu pasti akan datang. Saat pembuktian. Saat aku dapat kembali, atau aku dapat pergi tanpa berat hati.

Malam ini menjadi saksi. Di balik semua perasaan benci ini, rasa itu masih selalu hadir di hati. And fact is, I'm still loving you.

Monday, 2 January 2012

Humans, and Their Memories

"Gue gak akan lupain lo selamanya..."

Oke. Saya bukan mau ngegalau tentang itu kok! Haha. Abis baca postingannya Yugin. Dan tiba-tiba saya keinget sama salah satu kutipan dari game favorit saya, Ace Attorney, yang akan saya kasih nanti. Oke, kali ini saya pengen bicara (atau tepatnya... mengetik?) tentang konsepsi kenangan.

Namanya juga anak muda, wajarlah kalau masih labil (termasuk saya, oke, fine!) Pasti kita sering denger kata-kata selamanya, khususnya dalam kalimat seperti yang di paling atas post ini. Yaa, emang biasanya kalo ada kenangan-kenangan manis, pasti nggak pengen kita lupain. Atau kalau ada kenangan buruk, kadang kita juga suka bilang, "Gue gak bisa lupain ini semua, begitu sakit rasanya..." Oke itu agak lebay sih...


Cover game Ace Attorney: Trials & Tribulations. Cr: Wikipedia.

Singkat cerita, saya lagi mainin ulang game Ace Attorney: Trials & Tribulations, yaitu game visual-novel tentang pengacara gitu, tapi storylinenya padat makna banget, dan quotesnya juga dalem. Nah, salah satu quote yang saya dapet itu adalah:


"No matter how tough the case... No matter how bitter the memories... they always fade over time. ... Then you file them away and eventually forget them..."
Godot/Diego Armando, Bridge to The Turnabout

Penampakan dari Godot, salah satu Prosecutor favorit saya karena ketenangannya dan metafornya.

Ngeliat quote itu, saya sadar. Sebenernya, sepahit apapun sebuah kenangan (atau bahkan semanis apapun) manusia punya kecenderungan untuk melupakannya. Semua akan semakin luntur seiring dengan berjalannya waktu. Ada pepatah, "Time will heal anything," mungkin bisa juga ditambah, "Time also will erase anything." Bahkan, diri kita semua, juga akan pupus seiring berjalannya waktu, kan?

Well, saya nggak men-judge semua memori bisa dilupakan gitu aja. Pasti ada memori-memori tertentu, apalagi yang sedih, misal kematian orangtua atau bencana alam yang besar, yang nggak bisa hilang begitu aja. Tapi, di usia kita yang masih muda gini, semua memori pasti rentan akan penghapusan berkala, apabila nggak dijaga dengan baik. Sayang juga kan, kalo kenangan-kenangan itu, baik yang pahit maupun yang manis, hilang begitu aja?

Saya nggak tahu gimana saya seharusnya mengakhiri post ini. Yang jelas, semua poin-poin di atas adalah alasan mengapa saya menulis (atau mengetik) blog ini :) Seperti kata salah satu motivator, "Tulislah! Karena kamu akan lupa." Ya, jika Anda ingin menjaga kenangan Anda, maka tulislah :)


"@yuginifty semanis apapun, manusia pasti lupa dan ga bakal inget kalo ga diingetin. karena itu kita menulis (tepatnya mengetik) :D"
- @kkwonsoul

Saturday, 9 April 2011

Hanya di IPA 3 - by @Ibiiin


Hanya IPA 3 yang bisa bikin gue galau
Hanya IPA 3 wali kelasnya bisa salah masuk kelas
Hanya IPA 3 ada artis cenat cenut
Hanya IPA 3 dateng telat berarti ulang tahun
Hanya IPA 3 ada ibu ngajar anak
Hanya IPA 3 ada guru olahraga junior
Hanya IPA 3 ada pistol untuk maen musik
Hanya IPA 3 ada bidadari turun dari langit
Hanya IPA 3 yang lagu semangatnya unyu banget deh
Hanya IPA 3 yang berani melakukan misi "bom atom"
Hanya IPA 3 lagi maen futsal bisa ketawa-tawa
Hanya IPA 3 maen futsal + urusan pribadi
Hanya IPA 3 walau cowoknya ada 2 blok tetapi tetap 1 jua
Hanya IPA 3 yang nama kelasnya dicekal banyak pemuda
Hanya IPA 3 kalau kalah bukan masalah yang penting hepi
Hanya IPA 3 gak cuman cewek bisa meluk cewek

Sebenarnya masih banyak kelebihan IPA 3 yang masih banyak lagi. Jadi, bagi anda yang ingin menambahkan kelebihan dari XI-IPA 3 caranya gampang tinggal isi komen di bawah dan ketik enter kirim ke facebook.

Jarang-jarang gue bikin ginian di FB. Mendadak gue sayang banget nih ama kelas tercinta gue. Pengen gue peluk tapi gue gak tau mau meluk apaan. Pengen ketemu terus tapi kalo udah ketemu bingung mau gimana. Ini murni dari lubuk hati semua mungkin udah gue curahkan untuk IPA 3.

"RT @xiipa3sman1: Aku senang ketika siswa dan siswi yang hidup dikelasku ini bersatu"

Note written by M. Rifki Aditya via Facebook, on Friday, April 8, 2011 at 9:17pm

Oke. Kayaknya notesnya si Ibin ini berhasil bikin galau anak sekelas. Kelas kami, XI IPA 3, 3some (bukan jorok, tapi singkatan Science 3 is Awesome). Mungkin, kalo di Pokemon, ability kami sama kayak Regigigas, Slow Start. Ya. Jujur, saya hampir lupa apa aja yang saya lakukan selama semester 3 di kelas ini. Segalanya berlalu cuma kayak angin lalu.

Tapi di semester 4 ini, banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang semakin mempererat kelas kami. Salah satunya adalah Turboplast, Turnamen Bola Plastik. Walau kami kalah bertanding, kami adalah pemenang. Ya, kami telah memenangkan sesuatu yang sangat berharga. Sesuatu yang bernama kebersamaan. Boleh diadu deh, kelas IPA 3 pas Turboplast, rekor pemain dan official terbanyak. Semuanya pake seragam berwarna sama. Dan mungkin kami adalah satu-satunya kelas yang cowoknya diturunin semua pas tanding.

Kami juga pernah melakukan sebuah misi. Misi dengan tujuan yang baik, namun riskan. Biasanya sih disebut misi Bom Atom. Entah siapa yang kasih nama.

Saya bukan orang yang so sweet, yang pintar merangkai kata-kata manis. Cuma ada satu kalimat dari saya, "Aku sayang kalian."

"3Some? Nit, nit, jeger!"
- Slogan 3Some

Get Connected!

"Koneksi itu penting. Dikenal itu butuh. Eksis itu bonus. Sok itu alay."
Taufik A. Wiradarmo, pengamat sosial (wannabe)

Note: Retweeted by @ShidoStrife @jjungli @fanfania @mxrecd @tantrikarina @FATINFSH @erlymaulidya

Quote yang saya tulis berkat pernyataan Hanindito Danusatya (ketua MPK Smansa, classmate, @ditosatyadanu) yang berkata, "Harusnya lo yang jadi komentator pik, lo lebih ngerti." pada suatu pertandingan sepakbola plastik antarkelas
Oke. Komentator sepakbola. Salah satu cita-cita saya dari dulu. Tapi sayang, saya nggak tau gimana cara mencapainya. Dan saya kira satu-satunya jalan buat ngelatihnya itu, ya di turnamen bola plastik antar kelas kaya gini. Sayang, 1 kesempatan udah saya lewatin...

Di sini saya sadar, betapa pentingnya sebuah koneksi. Dengan koneksi yang lancar, anda bisa melakukan sesuatu dengan mudah, apabila koneksinya tepat. Contoh, koneksi yang baik dengan berbagai EO, bisa bikin band kita sering diundang event. Di SMANSA, saya termasuk golongan nggak eksis, tapi nggak tertindas juga sih. Saya bukan si gaul, si eksis, si pentolan, si religius, si organisator, ataupun si jenius. Dan di sini saya nggak punya koneksi apapun sama ekskul sepakbolanya. Wassalam.

Selain itu, dikenal juga nggak kalah penting. Kalo kita udah terkoneksi, kita melakukan sesuatu. Nah, dampak dari sesuatu tersebut, tergantung dari seberapa dikenalnya kita di suatu komunitas. Percuma kalo kita nggak dikenal, paling mayoritas cuma bilang, "Ih, tu orang siapa sih?"

Eksis itu bonus. Ya, jangan jadikan eksis sebagai tujuan. Karena jatohnya ke sok (eksis) nanti, yang terkesan alay. Cari perhatian sana-sini, biar keliatan keren. Mending kalo diterima, kalo ditolak, jadilah situ musuh anak gaul se-sekolah! HAHAHA! *puas*

Kenapa saya bilang bonus? Ya karena tadi, eksis bukan tujuan. Kalau kita punya koneksi, terus dikenal, dan berbuat hal-hal positif, secara otomatis juga kita bakal eksis kok...

Yasudah lah, kita lihat aja ke depannya gimana. Masih ada SPL. Hahaha~

"Tanpa koneksi, anda susah berbuat. Tanpa dikenal, perbuatan anda tak berdampak besar."
Taufik A. Wiradarmo, suksesor Mario Teguh (Teu Puguh)

Note: Retweeted by @aldibhas

Saturday, 2 October 2010

Graphology Analysis

Hello chingu!
Hey, I'm back! Haha. Now I want to share about my graphology analysis. First, what is graphology itself? Let's ask Mrs. Wikipedia! (LOL she has married with Mr. Google and gave birth to Google Jr. aka MSN)

Graphology is the pseudoscientific study and analysis of handwriting especially in relation to human psychology. In the medical field, it can be used to refer to the study of handwriting as an aid in diagnosis and tracking of diseases of the brain and nervous system. The term is sometimes incorrectly used to refer to forensic document examination. Graphology has been controversial for more than a century. Although supporters point to the anecdotal evidence of thousands of positive testimonials as a reason to use it for personality evaluation, most empirical studies fail to show the validity claimed by its supporters. (Credit to Mama Wiki)

So do you understand Mama's explanation? If you don't, same with me. Haha. But I can draw a conclusion that we can know somebody's personality via his/her graph aka handwriting. And yeah, as a reminder, it's not gravology, it's graphology. Because it studies graphs, not gravures =))

This afternoon, I saw someone on my Tweetdeck. He is Aldi Asmorodjati (you can follow him, he's @aldibhas kekeke). He's a fellow SONE. And he was tweeting about his graphology analysis for 2NE1 members' handwriting.

Aldi Asmorodjati. He's smart-looking, isn't he? He is smart, indeed.

And, as a normal human, I also wanted to know about my analysis. So I asked him to analyze my handwriting. He accepted my challenge. He started to analyze my hw. A few minutes later, he popped out and tweeted the result. It's time for showdown!

My handwriting. Kinda neat for a boy, eh? Kekeke~

Okay, I will post it in Bahasa, and translate it afterwards.
1. Kemiringan huruf ke kiri = orangnya tertutup / Letters tilted to the left = closed person
2. Bentuk umum huruf bulat/melingkar = alami, easy going / Rounded letters' shape in general = natural, easygoing person
3. Huruf sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan spesial dengan lawan jenis  / Some letters connected, some not = shy person, idealist who is hard to build a special relationship with opposite sec
4. Spasi antar kata terlihat jelas jaraknya = orangnya suka berbicara / Space between words clearly visible = talkative person
5. Palang (-) huruf "t" cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin / The (-) bar in letter t inclined to the right = reliable, keen, leader-type person
6. Arah tulisan tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul / Straight/consistent line = perfectionist, hard to socialize
7. Waktu menulis tekanannya kuat = makin besar intensitas emosional penulisnya / Gives hard pressure to the paper when writing = huge emotional intensity

Yep, that's all. And I was shocked to see the results. Most of it are correct. 1, 2, 3, 5, and 6 are absolutely correct, IMO. 7, I don't understand it, LOL. And 4, I doubt it cause sometimes I am very quite (but in conducive environment, I'm a real joker). I thanked Mr. Aldi, and asked how did he learn graphology. He answered, nowadays there are lot of books which tell about graphology. He also said that according to a research, the accuracy of graphology is 80% to 90%. Yeah, no doubt.

So, does anybody interested in graphology? ^__^
愛 am Topik