Showing posts with label quote. Show all posts
Showing posts with label quote. Show all posts

Monday, 2 January 2012

Humans, and Their Memories

"Gue gak akan lupain lo selamanya..."

Oke. Saya bukan mau ngegalau tentang itu kok! Haha. Abis baca postingannya Yugin. Dan tiba-tiba saya keinget sama salah satu kutipan dari game favorit saya, Ace Attorney, yang akan saya kasih nanti. Oke, kali ini saya pengen bicara (atau tepatnya... mengetik?) tentang konsepsi kenangan.

Namanya juga anak muda, wajarlah kalau masih labil (termasuk saya, oke, fine!) Pasti kita sering denger kata-kata selamanya, khususnya dalam kalimat seperti yang di paling atas post ini. Yaa, emang biasanya kalo ada kenangan-kenangan manis, pasti nggak pengen kita lupain. Atau kalau ada kenangan buruk, kadang kita juga suka bilang, "Gue gak bisa lupain ini semua, begitu sakit rasanya..." Oke itu agak lebay sih...


Cover game Ace Attorney: Trials & Tribulations. Cr: Wikipedia.

Singkat cerita, saya lagi mainin ulang game Ace Attorney: Trials & Tribulations, yaitu game visual-novel tentang pengacara gitu, tapi storylinenya padat makna banget, dan quotesnya juga dalem. Nah, salah satu quote yang saya dapet itu adalah:


"No matter how tough the case... No matter how bitter the memories... they always fade over time. ... Then you file them away and eventually forget them..."
Godot/Diego Armando, Bridge to The Turnabout

Penampakan dari Godot, salah satu Prosecutor favorit saya karena ketenangannya dan metafornya.

Ngeliat quote itu, saya sadar. Sebenernya, sepahit apapun sebuah kenangan (atau bahkan semanis apapun) manusia punya kecenderungan untuk melupakannya. Semua akan semakin luntur seiring dengan berjalannya waktu. Ada pepatah, "Time will heal anything," mungkin bisa juga ditambah, "Time also will erase anything." Bahkan, diri kita semua, juga akan pupus seiring berjalannya waktu, kan?

Well, saya nggak men-judge semua memori bisa dilupakan gitu aja. Pasti ada memori-memori tertentu, apalagi yang sedih, misal kematian orangtua atau bencana alam yang besar, yang nggak bisa hilang begitu aja. Tapi, di usia kita yang masih muda gini, semua memori pasti rentan akan penghapusan berkala, apabila nggak dijaga dengan baik. Sayang juga kan, kalo kenangan-kenangan itu, baik yang pahit maupun yang manis, hilang begitu aja?

Saya nggak tahu gimana saya seharusnya mengakhiri post ini. Yang jelas, semua poin-poin di atas adalah alasan mengapa saya menulis (atau mengetik) blog ini :) Seperti kata salah satu motivator, "Tulislah! Karena kamu akan lupa." Ya, jika Anda ingin menjaga kenangan Anda, maka tulislah :)


"@yuginifty semanis apapun, manusia pasti lupa dan ga bakal inget kalo ga diingetin. karena itu kita menulis (tepatnya mengetik) :D"
- @kkwonsoul

Saturday, 9 April 2011

Get Connected!

"Koneksi itu penting. Dikenal itu butuh. Eksis itu bonus. Sok itu alay."
Taufik A. Wiradarmo, pengamat sosial (wannabe)

Note: Retweeted by @ShidoStrife @jjungli @fanfania @mxrecd @tantrikarina @FATINFSH @erlymaulidya

Quote yang saya tulis berkat pernyataan Hanindito Danusatya (ketua MPK Smansa, classmate, @ditosatyadanu) yang berkata, "Harusnya lo yang jadi komentator pik, lo lebih ngerti." pada suatu pertandingan sepakbola plastik antarkelas
Oke. Komentator sepakbola. Salah satu cita-cita saya dari dulu. Tapi sayang, saya nggak tau gimana cara mencapainya. Dan saya kira satu-satunya jalan buat ngelatihnya itu, ya di turnamen bola plastik antar kelas kaya gini. Sayang, 1 kesempatan udah saya lewatin...

Di sini saya sadar, betapa pentingnya sebuah koneksi. Dengan koneksi yang lancar, anda bisa melakukan sesuatu dengan mudah, apabila koneksinya tepat. Contoh, koneksi yang baik dengan berbagai EO, bisa bikin band kita sering diundang event. Di SMANSA, saya termasuk golongan nggak eksis, tapi nggak tertindas juga sih. Saya bukan si gaul, si eksis, si pentolan, si religius, si organisator, ataupun si jenius. Dan di sini saya nggak punya koneksi apapun sama ekskul sepakbolanya. Wassalam.

Selain itu, dikenal juga nggak kalah penting. Kalo kita udah terkoneksi, kita melakukan sesuatu. Nah, dampak dari sesuatu tersebut, tergantung dari seberapa dikenalnya kita di suatu komunitas. Percuma kalo kita nggak dikenal, paling mayoritas cuma bilang, "Ih, tu orang siapa sih?"

Eksis itu bonus. Ya, jangan jadikan eksis sebagai tujuan. Karena jatohnya ke sok (eksis) nanti, yang terkesan alay. Cari perhatian sana-sini, biar keliatan keren. Mending kalo diterima, kalo ditolak, jadilah situ musuh anak gaul se-sekolah! HAHAHA! *puas*

Kenapa saya bilang bonus? Ya karena tadi, eksis bukan tujuan. Kalau kita punya koneksi, terus dikenal, dan berbuat hal-hal positif, secara otomatis juga kita bakal eksis kok...

Yasudah lah, kita lihat aja ke depannya gimana. Masih ada SPL. Hahaha~

"Tanpa koneksi, anda susah berbuat. Tanpa dikenal, perbuatan anda tak berdampak besar."
Taufik A. Wiradarmo, suksesor Mario Teguh (Teu Puguh)

Note: Retweeted by @aldibhas
愛 am Topik